Tag
Pagi itu, ketika sedang di depan cermin mematut diri, betapa terkejutnya aku melihat mata kananku ada bercak merah seperti sebuah pulo kecil di tengah laut putih. Sangat kontras antara bercak merah tersebut dengan bola mata putih. Bercak itu tidak berubah sekalipun berkali-kali kukedipkan mata. Tidak ada rasa sakit, tidak juga terasa ada gangguan di mata.
Istriku memintaku segera ke dokter, tetapi aku lebih baik cari informasi dulu di internet, supaya kalau ke dokter pun sudah mempunyai gambaran tentang apa yang kualami. Ada seseorang yang menulis di blognya, seperti apa yang aku alami, ia mendapatkan pengobatan antibiotik dan tetes mata dari dokternya. Jadi kuputuskan untuk konsultasi dengan adikku yang jadi dokter di Jogja. Untuk mempermudah diagnosis, aku foto mataku dan ku-email kepadanya.
Inilah yang kemudian ia sampaikan kepadaku:
Iya kelihatan perdarahan di bola mata. Disebut Perdarahan SUBKONJUNGTIVA.
Kebanyakan perdarahan subkonjungtiva terjadi secara spontan tanpa ada penyebab yang pasti karena perdarahan ini datang dari pembuluh darah konjungtiva. Sering kali orang malah menemukan adanya perdarahan subkonjungtiva ketika ia terbangun di pagi hari ketika bercermin. Kebanyakan perdarahan subkonjungtiva yang spontan justru diperhatikan pertama kali oleh orang lain yang memandang mata kita.
Beberapa hal berikut bisa saja menghasilkan perdarahan subkonjungtival yang spontan:
Bersin;
Batuk;
Muntah;
Menggosok mata;
Trauma (perlukaan);
Tekanan darah tinggi;
Kelainan perdarahan;
Atau kelainan medis yang menyebabkan perdarahan atau menghambat mekanisme penjendalan darah.
Perdarahan subkonjungtiva juga dapat terjadi bukan secara spontan dan merupakan akibat dari infeksi mata yang parah, trauma terhadap kepala atau mata, atau setelah operasi mata atau kelopak mata.
Lebih banyak tidak ada gejala spesifik yang berkaitan dengan suatu perdarahan subkonjungtiva selain terlihat darah pada bagian putih mata.
Sangat jarang orang merasakan nyeri saat perdarahan dimulai. Ketika perdarahan pertama kali terjadi, Anda mungkin mengalami rasa tidak nyaman atau “rasa ada sesuatu” di di mata atau di balik kelopaknya. Ketika perdarahan selesai, beberapa orang masih merasakan iritasi yang sedang atau semata-mata rasa tidak nyaman yang membuat dia selalu membawa pikirannya untuk mengamati matanya sendiri.
Perdarahan sendiri adalah sesuatu yang pasti, wilayah merah terang yang berbatas tegas berada di sklera. Dalam area itu biasanya seluruh bagian putih tertutupi oleh darah.
Pada kasus perdarahan subkonjungtiva yang spontan, tidak ada darah yang keluar dari mata. Semisal Anda menempelkan secara halus tisu yang steril pada bola mata, maka tidak ada darah yang menempel pada tisu.
Perdarahan akan tampak meluas/membesar dalam 24 jam pertama setelah onset (pertama kali terjadi) dan secara perlahan berkurang ukurannya bersamaan dengan darah diserap kembali.
Kalo mo pakai obat : pakai air mata buatan, bebas dijual di apotik untuk mengurangi iritasi.
Benar, persis seperti yang dia sampaikan, hari keempat sudah kembali normal setelah melalui proses seperti yang digambarkan, tanpa pengobatan, selain tetes mata yang dijual bebas di apotik.
Thanks brother.